Peranti
Masukan
1. Jenis Peranti Masukan
Peranti masukan (input
device) merupakan perangkat keras computer yang memungkinkan pemasukan data
ke dalam sistem computer. Dalam hal ini data dapat berupa huruf, angka, gambar,
suara, audio-video, dan bahkan gerakan.
2. Peranti Pengetikan
Peranti pengetikan dapat dipergunakan untuk
memasukkan data ataupun perintah. Peranti yang paling umum dipergunakan dalam
sistem computer adalah Keyboard.
Peranti pengetikan yang lain yaitu ATM (Automate
Teller Machine) yang dipakai sebagai mesin pengambil uang dan POS (Point-of-Sale) yang digunakan pada
took-toko swalayan.
a.
Keyboard
Keyboard merupakan
peranti pemasukan data yang dapat merubah huruf, angka, ataupun kode lain
menjadi isyarat listrik yang dapat diproses computer. Keyboard paling umum
digunakan sebagai peranti masukan dan merupakan peranti yang paling lama
dimanfaatkan setelelah perkembangan computer dengan masukan kartu plong (punch card).
Keyboard merupakan
peranti masukan yang tidak terlalu banyak mengalami perubahan sejak dikenal
pertama kali. Secara garis besar sistem keyboard biasanya terdiri atas
tombol-tombol:
-
Pengetikan
-
Angka
-
Fungsi, dan
-
Kontrol.
Tombol
Pengetikan
Keyboar memiliki berbagai macam bentuk, tetapi
tataletak huruf atau angka pada tombol-tombol pengetikan menyerupai tataletak
pada mesin ketik tradisional atau yang sering disebut dengan sistem QWERTY
(istilah ini diambil dari sederetan tombol-tombol kiri teratas pada mesin
ketik). Tujuan mengikuti sistem ini adalah untuk memeudahkan pengoperasian oleh
pemakai yang telah terbiasa dengan mesin ketik.
Tombol Angka
Keyboar biasanya juga memiliki tombol-tombol angka
khusus yang tata letaknya menyerupai tata letak angka pada kalkulator. Bagian
ini sering disebut sebagai Numeric
keypad, yang biasanya terletak pada sebelah kiri keyboard. Numeric keypad
biasanya terdiri atas 17 tombol dengan susunan yang akan memudahkan pemakai
yang telah terbiasa dengan kalkulator atau mein hitung lain.
Tombol-tombol numeric keypad ini seringkali memiliki
fungsi ganda. Selain sebagai pengetikan angka saat tombol Num Lock diaktifkan, juga dapat dipergunakan sebagai tombol kontrol
untuk memindahkan kursor pada saat tombol Num Lock tidak diaktifkan.
Tombol Fungsi
Tombol fungsi pada keyboar terdiri atas sederetan
tombol F1, F2 sampai F12 yang biasanya terletak dibagian paling atas. Kegunaan
tombol fungsi ini tergantung pada aplikasi atau sistem operasi yang sedang
dijalankan.
Tombol Kontrol
Keyboard juga dilengkapi dengan tombol kontrol yang
gunanya untuk mengendalikan gerakan kursos atau layar. Sekalipun keyboard
laptop memiliki susunan yang agak berbeda dengan keyboard desktop, namun
biasanya jenis-jenis tombol ini dimiliki juga.
Jenis Keyboard
Umumnya jenis keyboard saat ini yaitu:
-
Keyboard 101-key
Enhanced
-
Keyboard Windows
104-key
-
Keyboard
Standard Apple 82-key
-
Keyboard
Extended Apple 108-key
Keyboard Windows memiliki tombol kontrol tambahan
berupa tombol windows atau Start dan tombol Aplikasi, sedangkan keyboard apple memiliki susunan yang khusus
untuk sistem Apple Mac. Selain itu masih ada lagi keyboard Braille yang
memungkinkan pemasukan data oleh penyandang tunanetra.
b.
ATM (Automated
Teller Machine)
ATM (Automated Teller Machine) atau yang
biasa disebut Anjungan Tunai Mandiri biasa digunakan dalam perbankan. Peranti
ini memungkinkan kita melakukan transaksi pengambilan uang tunai, pembayaran
berbagai jenis tagihan, transfer uang, bahkan beberapa lokasi di kota besar
sudah memungkinkan untuk memesan tiket kereta api.
ATM bekerja sebagai
peranti input-output sekaligus.
Sebagai peranti masukan, ATM memungkinkan pemakai memasukkan nomor PIN, angka
uang dan hal-hal lain yang tersedia dalam menu. Adapun sebagai peranti
keluaran, ATM memungkinkan pemakai (petugas bank) melihat perintah maupun kode
dan angka yang diketikkan pada peranti masukan.
c.
POS
(Point-os-Sale)
POS atau Point-of-Sale merupakan peranti yang
digunakan pada took-toko untuk memasukkan data pembelian. Biasanya perati ini
selain berisi tombol seperti keyboard, lengkap dengan angka-angka, lengkap
dengan angka-angka, juga masih ditambah fasilitas yang memungkinkan untuk
memproses kartu kredit.
3. Peranti Penunjuk (Ponting Device)
Peranti penunjuk digunakan untuk memilih data atau
perintah yang munculdi layar monitor. Saat ini peranti penunjuk banyak dimanfaatkan terutama pada aplikasi yang
berbasis gambar, karena memilih perintah dengan peranti penunjuk lebihmudah
dari pada harus mengingat perintah yang harus diketikkan lewat keyboard. Yang
paling umum adalah mouse dan
sejenisnya. Adapun yang lain berbentuk pena elektronis, diantaranya adalah : pen-based computer system, light pen, dan
digitizer.
a.
Mouse
Mouse adalah peranti
penunjuk yang pada saat ini telah banyak dipergunakan secara umum. Mouse
digunakan unuk menunjuk data atau perintah yang ditampilkan pada layar monitor.
Peranti ini pertama kali dikenalkan oleh Maintosh dan sangat disenangi oleh
pemakai. Penggunaan mouse baru marak setelah Windows muncul dengan tampilan Graphical User Interface (GUI)-nya.
b.
Trackball
Trackball memiliki
fungsi yang sama dengan mouse, yaitu untuk memilih perintah-perintah dari menu
tampilan grafis. Bedanya, jika utuk menggerakan penunjuk mouse dilaya
diperlukan penggeseran mouse, penggeseran pennjuk trackball di layar dilakukan
dengan memutar bola trackball dengan tangan pemakai kea rah yang dikehendaki.
Trackball banyak
diterapka pada computer laptop karena dapat menghemat tempat gerak, juga
terkadang tak memerlukan meja sebagai tempat gerak, Karen dapat menempel
langsung pada computer laptop.
Peranti penunjuk jenis
ini perlu dibersihkan lebih sering, karena lebih cepat kotor oleh minyak yang
ditimbulkan tangan pemakai diandingkan peranti penunjuk lainnya.
c.
Pointing Stick
Pointing stick
atau kadang disebut stylus adalah
alat penunjuk yang terwujud seperti karet penghapus pada pinsil,, yang biasanya
terletak pada laptop. Untuk menggerakkan penunjuk pada layar dilakukan dengan
menekan peranti ini kea rah yang kita kehendaki. Sebagian besar pointing stick dirancang untuk peka
terhadap tekanan. Jadi jika kita menekannya dengan lebih keras, maka kursor
akan bergerak lebih cepat.
d.
Touchpad
Touchpad
adalah peranti penunjuk yang berupa tempat datar guna menggeser penunjuk pada
layar monitor dengan cara menggeserkan tangan diatasnya. Untuk melakukan “klik”
pada touchad biasanya ada tombol yang terletak di dekatnya atau cukup dilakukan
dengan mengetuk touchpad tersebut. Touchpad juga banyak digunakan pada jenis computer jenis laptop karena tak
memerlukan tempat kerja yang luas.
e.
Touch Screen
Touch screen
(layar sentuh) adalah peranti penunjuk berupa monitor yang telah dibuat sangat
peka sehingga memungkinkan pemakai untuk menunjuk dan menyentuh suatu gabar di
layar secara langsung guna untuk mengaktifkan uatu perintah.
Layar sentuh ini
biasanya terbungkus oleh plastic dan di belakangnya terdapat sinar inframerah
yang tak terlihat. Lokasi sinar inframerah yang terputus oleh tekanan jari
inilah yang memberi tahu computer tentang lokasi perintah yang dikehendaki
pemakai.
Hasil keluaran dari
pilihan yang dilakukan akan dimuncukan kembali pada touch screen.
Contoh penerapan touch
screen yang banyak ditemui adalah pada penunjuk peta di bandara-bandara atau
layanan informasi di beberapa kota besar. Di luar negeri, penerapan touch
screen di tempat umum lainnya banyak dijumpai, seperti pada ATM, mesin-mesin
penjualan tiket, penyedia informasi di kampus, took, dsb.
f.
Joystick
Joystick
biasa digunakan untuk mengendalikan aplikasi permainan (game). Pada prinsipnya
sama seperti cara kerja mouse. Hanya
saja penggerak penunjuk layar berupa tongkat kecil.
g.
Peranti Penunjuk
Berbentuk Pena
Sistem berbasis pena
elektronis memungkinkan seseorang memilih, memasukkan perintah, dan bahkan
menerima masukan berupa tulisan tangan, jika menggunakan perangkat lunak yang
dapat mengenali dan menterjemahkan tulisan tangan. Contoh pemanfaatan sistem
computer berbasis pena adalah pena untuk masukan pada PDA dan berbagai computer
yang dapat dipegang tangan.
h.
Light Pen
Light pen
adalah peranti penunjuk yang berupa seperti pena dan dapat menghasilkan cahaya,
yang digunaan bersamaan dengan sebuah layar yang peka cahaya (fotoelektrik). Linght pen memungkinkan pemakai menunjuk
langsung ke layar dimana pemakai menghendaki pilihan atau perintah yang
langsung dijalankan.
Contoh pemanfaatan light pen yaitu pada alat pengendali
lalu lintas udara pada bandara. Light pen
biasa diguakan untuk menampilkan informasi lebih rinci mengenai sebuah pesawat.
Caranya yaitu dengan menunjukkan peranti masukan ii pada obyek tertentu yang
muncul pada radar.
i.
Digitizing
Tablet
Digitizing tablet
merupakan salah satu peranti digitizer, yaitu peranti yang dapat mengonversi
gambar atau foto menjadi data digital. Peranti ini berbentuk seperti papan
plastic elektronis yang dilengkapi dengan mouse atau pena elektronis. Tablet
akan dapat mengonversikan gerakan tangan pemakai menjadi sinyal digital masukan
bagi computer.
4. Pengambil Gambar Terformat
Ada berbagai jenis peranti masukan yang dapat
dipergunakan untuk mengambil citra terformat, dalam arti bentuk atau format
hurufnya sudah ditentukan. Hal ini membantu peranti tersebut dalam menerima
masukan, yang kemudian iubah menjadi sinyal digital. Termasuk dalam kategori
peranti ini adalah bar code reader,
MIRC, OMR, dan OCR.
a.
Bar Code Reader
Bar code adalah
pola garis-garis hitam putih yang umum dijumpai pada barang-barang yang dijual
di took-toko swalayan untuk mempercepat proses pemasukan data transaksi
penjualan. Bar code ini dibaca dengan alat yang disebut Bar Code Reader yang berupa semacam scanner fotoelektris yang dapat
mengonversi data bar code menjadi
siyal digital.
b.
Magnetic Ink
Character Recognition (MIRC)
MIRC dipergunakan untuk
membaca karakter-karakter khusus MIRC yag dicetak oleh tnta khusus pula. Tinta
ini nantinya akan dimagnetisasi oleh peranti MIRC, sehingga informasi
magnetisnya dapat dibaca dan diterjemahkan menjadi sinyal digital.
Tinta magnetis ini
hanya dapat dicetak dengan menggunakan printer laser yang dapat menerima tinta
jenis tersebut.
MIRC merupakan metode
yang dipakai menyediakan pemrosesan informasi secara aman dan berkecepatan
tinggi, dengan bagian bawah seringkali terdiri atas karakter dengan bentuk
khusus yang berupa nommor cek, nomor pengurutan, dan nomor account pemiliknya.
c.
Optical Mark
Recognition (OMR)
OMR adalah peranti yang
dapat membaca blok tulisan pensil dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat
digunakan oleh computer. Peranti ini membaca masukan dengan bantuan refleksi
optis, dengan mengenali ketebalan tulisan.
Contoh pemanfaatan OMR
ini adalah pada tes-tes enerimaan mahasiswa baru. Peserta tes diminta untuk
mengisi bulatan-bulatan jawaban dengan pensil 2B.
Keutungan memanfaatkan
OMR selain dalam hal kecepatan memproses, juga dalam hal ketelitian karena
terhindar dari kesalahan manusia dalam mengoreksi.
d.
Optical
Character Recognition (OCR)
OCR adalah peranti yang
dapat membaca teks dan mengonversikannya ke dalam kode digital yang nantinya
diproses oleh computer. Sistem OCR terdiri atas perangkat keras dan perangkat
lunak pemanipulasi data. Pengembangan lebih lanjut dari OCR ini memungkinkan
adanya peranti yang dapat membantu menterjemahkan teks, membantu orang yang tak
dapat membaca dengan mengubah teks menjadi suara, membacakan cerita untuk
kanak-kanak, memasukkan data dari teks di majalah ke memori atauketempat kursor
di pengolah kata, merekam alamat, mencatat secara langsung hal-hal penting, dan
merekam naskah untuk keperluan perpustakaan.
5. Peranti Gambar Tak Terformat
Pada perkembangan selanjutnya diperlukan pengambilan
citra atau gambar yang belum memiliki format baku, untuk kemudian diambil
data digitalnya.
Pada umumnya hasil masukannya memiliki ukuran besar.
Karena berasal dari data alamiah yang biasanya bersifat analog. Untuk menghemat
tempat, dilakukan pemangkasan dan peringkasan data, dengan mempertimbangkan
peribangan ukuran berkas serta derajat ketelitian yang dikehendaki.
Untuk keperluan pengambilan data tak terformat ini
ada berbagai jenis alat yang dapat dipergunakan. Termasuk dalam golongan ini
yaitu image scanner, kamera igital,
pembaca retina mata, dan pembaca sidik jari.
a.
Image Scanner
Image scanner
atau dikenal dengan sebutan scanner
saja, merupakan peranti yang dapat mengambil masukan data gambar, foto, bahkan
juga tulisan tangan, hasilnya kemudian diubah menjadi isyarat digital dan dapat
disiman di dalam tape/disk, atau diproses menjadi sesuatu yang dikehendaki
pemakai. Sebagai contoh, dengan perangkat lunak tertentu sperti OmniPage Pro,
hasil scanner dapat diubah menjadi dokumen dengan format pemroses kata
tertentu.
b.
Kamera Digital
Setiap kamera
elektronis memiliki sebuah sensor yang dapat mengubah citra optis ke syarat
elektronis. Penemuan CCD (Charged Coupled
Device) oleh Boyle dan Smith tahun 1970 telah memicu revolusi dala dunia pencitraan. Kamera untuk
siaran TV yang berbasis tabung citra vidicon yang mahal, diganti dengan kamera
CCD elektronis yang kompak. Pemanfaatan camcorder sebagai kamera perekam gerak
meningkat tajam dan kamera kantong maupun kamera berbasis SLR (single Lens Reflex) digantikan dengan
kamera-kamera digital.
Sebuah kamera dapat
dianggap menjadi sebuah peranti yang dapat mengubah sebuah citra optis ke
sebuah replica film atau elektronis. Sebuah kamera biasanya menggunakan lensa
untuk membuat citra ari sebuah obyek. Jika kita meletakan sensor citra di
tempat citra optis terbentuk, maka kita akan dapat menangkap citra yang mirip
dengan obyek bersangkutan.
Resolusi Kamera
Resulusi sebuah kamera
ditentukan oleh jumlah piksel yang terdapat dalam larik CCD dan kualitas dan
optic pencitraannya. Monitor computer biasanya terdiri atas 768 atau 1024 baris
piksel. Semakin tinggi resolusinya, semakin tinggi pula kualitas citra yag
dihasilkan. Hal ini juga berlaku bagi kamera digital. Oleh karena itu jika ada
kamera dengan resolusi yang lebih tinggi, tentu saja gambar yang dihasilkannya
akan lebih halus.
Pembentukan Warna pada Larik CCD Tunggal
Untuk dapat memperoleh
suatu warna citra, maka kita harus mengukur cahaya pada tiga rentang panjang
gelombang yang berbeda, yaitu merah, hijau, dan biru (atau sering disingkat RGB
dari Red-Green-Blue). Informasi dari ketiga pengikuran ini dapat dikombinasikan
untuk mensmulasi warna-warna yang kita lihat dengan mata kita.
Ada dua metode dasar
dalam pencitraan warna dengan manggunakan larik CCD. Metode tersebut adalah
penggunaan CCD tunggal, dan penggunaan 3 CCD, masing-masing sat warna. Metode
pertama yang menggunakan CCD tunggal memang lebih murah, namun kualitasnya
tidak sebagus metode kedua.
Metode pertama
menggunakan satu mosaic (rangkaian kotak-kotak) filter warna yang diletakan di
depan larik CCD untuk menyaring cahaya sehingga hanya cahaya berwarna merah,
hijau atau biru (RGB) saja yang sampai di masing-masing piksel. Pola piksel
yang palng umum dijumpai adalah pola Bayer.
pola ini terdiri atas barisan merah, hijau, merah, hijau, dst.
Perhatikan bahwa perbandingan
larik piksel biru dan merah hanya seperempatnya, sedang piksel hijau sampai
setengahnya. Hijau dipilih memiliki julah dua kali lipat piksel merah maupun
biru karena mata kita paling peka terhadap cahaya hijau, sehingga diharapkan
warna yang terbentuk lebih dekat ke warna obyek seperti yag dikenali oleh mata.
Namun cip tunggal
kamera berwarna memiliki masalah yang sering disebut “color aliasing”. Masalah ini akan timbul jika sebuah daerah
berwarna kontras dicitrakan dengan mengguunakan larik CCD warna. Daerah
bayang-bayang yag terlihat, muncul karena adanya piksel berwarna yang
dinbangkitkan oleh piksel RGB. Warna putih muncul akibat perpaduan piksel warna
biru dan hijau. Warna kuning diperoleh dengan memadukan piksel merah dan hjau.
Sedangkan daerah tempat piksel-piksel RGB diekspose dengan warna yang sama akan
mengakbatkan warna putih, dan tempat di mana tak ada piksel yang diekspose akan
memunculkan warna hitam.
Abnormalitas warna tepi
yang diakibatkan oleh color aliasing ini
akan membinggungkan sistem indra mesin. Oleh karennya teknologi ini tak dapat
diterapkan pada aplikasi-aplikasi industry maupun medis.
Teknologi Kamera 3 CCD Warna
Untik mengatasi masalah
color aliasing pada kamera warna
larik warna tersebut, kemudian dipergunakan 3 kamera warna CCD. Cara yang
digunakan adalah dengan menggunakan prisma optis untuk memisahkan sebuah citra
menjadi 3 komponen warna tersebur ditangkap denagan sebuah CCD. Dengan
menggunakan teknik ini, setiap cahaya dari setiap warna akan sampai di larik
CCD. Setiap CCD kemudian mengunakan semua pikselnya sehingga jalur tersebut
dapat menangkap resolusi larik secara lebih penuh dibandingkan dengan resolusi
yang terkurangi akibat penggunaan kamera warna clip tunggal. Kamera warna 3CCD
memiliki jumlah piksel tiga kali lipat dibandingkan dengan kamera larik tunggal
sehingga resolusi citranya pun menjadi lebih baik. Filter yang diletakan di
depan setiap larik, secara tepat akan mengendalikan jalur spektral sehingga
kamera dapat memberikan representasi warna yang lebih akurat.
Digital vs Optical Zoom
Dalam fotografi digital
dikenal kedua istilah tersebut di atas. Keduanya menunjukan kemampuan kamera
dalam melakukan fasilitas zoom adapun maksud keduanya adalah sebagai berikut.
- Digital zoom : proses zooming
dengan memperbesar pixel gambar. Tidak menambah data
- Optical zoom : proses
zooming dangan memanfaatkan kombinasi-kombinasi lensa untuk membesar
gambar.
c.
Pembaca Retina
Mata
Pembaca retina mata
berfungsi untuk membaca retian mata seseorang dan menghasilkan suatu identitas
retina mata. Identitas inilah yang kemudian diproses oleh computer untuk
melakukan tindakan-tidakan tertentu; misalnya memperkenalkan pemakaian untuk
memasuki ruang rahasia.
d.
Pembaca Sidik
Jari
Fingerprint reader
atau pembaca sidik jari adalah peranti yang digunakan untuk membaca sidik jari
seseorang. Hasil pembacaan berupa data gabar yang menyatakan bentuk sidik jari
seseorang. Teknologi yang lebih canggih memungkinkan hasil pembacaan peralatan
ini berupa rumus sidik jari seperti yang laim digunakan dalam sistem
kepolisian.
Perangkat ini dapat
dijadikan sebagai alat untuk menangani kehadiran pegawai atau untuk memasuki
tempat-tempat yang bersifat rahasia dan diakses secara otomatis. Dalam hal ini,
sidik jari berlaku sebagai identitas seseorang.
6. Suara
Beberapa jenis peranti yang digunakan untuk menagkap
masukan berupa suara agar dapat diubah menjadi isyarat digital telah tersedia
di pasaran. Penangkapan suara biasanya dilakukan melalui mikropon (microphone) atau pesawat telepon, namun
dalam perkembangannya muncul alat yang disebut Automatic Speech Recognition (ASR) yang terdiri atas perangkat
keras dan perangkat lunak yang dapat mengenali kata-kata manusia.
a.
Mikropon
Prinsip kerja mikropon
sebenarnya adalah pengubahan variasi tekanan udara karena adanya suara, menjadi
variasi isyarat listrik. Ada beberapa jenis teknologi yang digunakan, yaitu:
-
Mikropon karbon
– Merupakan teknologi yang digunakan pada pesawat telepon pertama kali, sampai
saat ini. Bubuk karbon yang diletakkan pada diafragma plastic atau metal yang
tipis akan tergetar pada saat ada suara yang mengenai diafragma tersebut.
Getaran pada karbon tersebut akan mengubah resistansi karbon yang kemudian akan
mengubah-ubah kekuatan arus yang melaluinya.
-
Mikropon dinamis
– Mikropon jenis ini memanfaatkan efek electromagnet. Getaran pada diafragma
akan menggetarkan magnet atau kumparan sehingga menimbulkan arus listrik lemah.
-
Mikropon pita
– Pada mikropon ini sebuah pita tipis diletakkan pada suatu medan magnet. Suara
yang menggetarkan pita akan dapat mengubah-ubah arus yang melaluinya.
-
Mikropon kondesor
– Merupakan mikropon yang memiliki sebuah kapasitor di dalamnya. Getaran suara
akan dapat mempengaruhi lempeng kapasitor, sehingga dapat mengubah kapasitansi
dari kapasitor tersebut. Perubahan ini diperkuat sehngga dapat mencitakan
isyarat yang dapat terukur. Mikropon jenis ini biasanya memerlukan sebuah
baterai kecil untuk menimbulkan tegangan pada kapasitornya.
-
Mikropon Kristal
– Mikropon jenis ini memanfaatkan suatu jenis kenis Kristal yang kandungannya
listriknya dapat berubah pada saat bentuknya berubah. Dengan menempelkan sebuah
diafragma pada Kristal tersebut akan membuat Kristal menghasilkan isyarat
listrik pada saat ada suara mengenai dafragma.
guna memperoleh suara
yang bersih, atau untuk keperluan-keperluan khusus, mikropon akan dikelompokkan
ke dalam jenis: omnidirectional,
unidirectional, noise canceling, dan echo
canceling.
1)
Omnidirectional
Merupakan jenis
mikropon yang dapat merekam suara dari semua arah.
2)
Unidirectional
Mikropon jenis ini
hanya menyerap suara dari satu arah dan tidak sensitive terhadap suara-suara
yang ada disekeliling lainnya.
3)
Noise canceling
Merupakan mikropon yang
dapat menghilangkan gangguan suara pada latar belakang.
4)
Echo canceling
Merupakan mikropon yang
dapat menghilangkan gema atau umpan balik yang muncul antara mikropon dengan
pembicara.
b.
Automatic Speech
Recognition (ASR)
Sistem ASR dapat
mengenali masukan berupa kata-kata dalam kalimat. Sistem ini memiliki:
1)
Fitur
penganalisis – yang dapat memisahkan suara orang dengan suara-suara penganggu
pada latar belakang dan mengubah sinyal digital suara menjadi fonem.
2)
Pengklasifikasi
pola
3)
Pemrosesan
bahasa
Ada beberapa jenis ASR, yaitu:
1)
Disrete ASR
ASR jenis ini hanya
dapat digunakan untuk mengolah/mengenali kata per kata. Jadi, pembicara harus
memberi jeda antar kata.
2)
Continuous ASR
ASR yang dapat mengolah
kata-kata yang diucapkan mausia secara wajar.
3)
Speaker-Independent ASR
ASR ini dapat digunakan
oleh siapa saja, namun jenis kata yang dapat diolah sangat terbatas.
4)
Speaker-Dependent ASR
ASR
speaker-dependent hanya dapat digunakan
oleh orang tertentu, yang telah memasukkan telebih dahulu jenis kata-katanya.
Pembendaharaan kata dapat ditambahkan sewaktu-waktu.
c.
Touchtone
Touchtone atau
sering disebut DTMF (Dual Tone Multi
Frequency) adalah peranti yang dapat menerima masukan yang berasal dari
telepon untuk memasukkan informasi atau perintah. Pada prakteknya, touchtone
tidak bekerja sendirian, tetapi dirangkai dengan peranti-peranti lain guna
mengendalikan atau menjalankan suatu makro computer secara otomatis atau dari
jarak jauh.
Contoh pemanfaatan
touchtone yaitu untuk membentuk fasilitas layanan informasi saldo rekening pada
bank, yang memungkinkan nasabah menekan tomboh tertentu, memasukkan nomor
rekening, dan kemudian akan mendapat informasi suara yang memberitahukan jumlah
saldo rekening.
Penerapan lebih luasa
pada sistem touchtone ini misalnya pada registrasi mahasiswa, sehingga dapat
mengurangi biaya interlokal maupun jumlah tenaga administrasi, seperti yang
diterapkan oleh Orange Coast Collge, California. Bahkan peranti touchtone dapat
dimanfaatkan untuk membantu proses jual beli saham sebagaimana dianfaatkan pada
Bidwell & Company dan Firstrade Securities. Touchtone memungkinkan proses
jual beli saham ini dilakukan selama 24 jam dalam sehari.
Penerapan lebih lanjut
adalah pada Activehome yang
menggunakan edia telpon untuk mengendalikan berbagai fasilitas dalam rumah
seperti kunci rumah, lampu penerangan, mesim pembuat kopi, TV, VCR, DVD Player,
mengawasi suasana disekitar atau di dalam rumah lewat video kamera XCam2.
Biasanya fasilitas ini diaktifkan bersama dengan RFID (Radio Frequency Identification Device).
7. Video
Untuk merekam citra bergerak, dipergunakan kamera
ideo sebagai masukan computer. Selain itu saat ini beberapa kamera digital juga
memungkinkan untuk membuat berkas film berdurasi pendek (dalam beberapa detik).
Ada berbagai bentuk kamera video semacam ini, mulai
dari yang kecil tanpa kabel, yang dapat dipasang untuk mengawasi suatu area
tertentu, misal pada bank, sampai kamera video yang dapat digunakan untuk
meliput suatu peristiwa penting.
Kamera video dapat merkan citra yang bergerak. Karena gerakan merupakan isyarat
analog, isyarat ini perlu diubah menjadi isyarat digital agar dapat dimasukkan
ke dalam computer. Pengubahan ini dilakukan oleh kartu video capture yang
dipasang pada computer. Kamera video dapat merekam sampai 30 frame per detik
sehingga dapat memberikan efek kontinyu pada gerakan citra.
8. Gerakan
Untuk memantau gerakan manusia, yang banyak
dimanfaatkan pada virtual relity, dipergunakan peranti-peranti yang bermnama glove, headset dan walker.
a.
Headset
Headset adalah peranti
yang dipasang pada kepala, menutup mata, yang digunakan untuk menangkap dan
merekam gerakan kepala, serta menayangkan berbagai macam gambar ke mata
pemakai.
b.
Glove
Glove berbentuk seperti
sarung tangan; digunakan untuk merekam jenis serta kekuatan gerakan jari dan
tangan pemakai.
c.
Walker
Walker digunakan untuk
menangkap dan merekam gerakan kaki; termasuk arah kaki berputar.
9. Sensor
Ensor adalah peranti yang dapat mengambil data
langsung dari lingkunga. Data ini berupa data khusus, yang langsung dimasukkan ke dalam computer.
Contoh pemanfaatannya yaiu pada pendeteksi gunung
berapi, detector kecepatan laju kendaraan di jalan raya, pada pesawat untuk
mendeteks perubahan arah angina yang mendadak, pada kedokteran untuk mengukur
suhu badan, dan juga untuk pengontrolan pada rumah tangga.
Contoh penggunaan sensor untuk masukan dalam rumah
tangga adalah Hawkeye,, yang dapat
digunakan untuk memantau kehadiran orang melalui panas badan dan gerakan.
Selanjutnya maukan ini dapat digunakan untuk menjalankan suatu makro yang telah
anda siapkan, misalnya untuk menyala matikan lampu secara otomatis pada saat
ada orang yang masuk atau keluar dari ruangan, bahkan mengatur AC, memutar
lagu, dan lain-lain secara otomatis.
10. Radio Frequncy Identificaion Device (RFID)
RFID adalah peranti yang memanfaatkan gelombang
frekusensi radio untuk mengirimkan data dari sesuatu yang ditempeli RFID
tersebut ke peranti pelacak RFID. RFID memiliki kelebihan dalam hal keamanan,
karena perantinya sulit dipalsukan. Selain itu, peranti RFID tak memerlukan
media kabel penghubung dan tek memerlukan arena lurus bebas pandang, sehingga
sangat sesuai untuk memonitor sesuatu yang bergerak. RFID dapat memantau
sesuatu dengan radius yang bervariasi tergantung kepada kekuatan pemancarnya.
Contoh penerapan RFID:
1)
Penarikan biaya
jalan tol secara elektronis dan otomatis.
2)
Pengidentifikasian
dan pelacakan jalur kereta.
3)
Pemantauan
transportasi truk container.
4)
Aplikasi-aplikasi
pengelolaan kesehatan dan logistik.
5)
Pengidentifikasian
hewan.
6)
Pelumpuhan mobil
untuk alas an keamanan.
7)
Otentikasi
dokumen.
8)
Pelacakan pemain
ski.
9)
Pemantauan
peserta pada lomba olah raga.
Sebuah sistem RFID biasanya memiliki
komponen-komponen seperti berikut:
-
Sebuah peranti
RFID (transponder atau tag) yang berisi berbagai data tentang benda atau
sesuatu yang ditempeli transponder
tersebut.
-
Sebuah antena
untuk mentranmisikan sinyal RF peranti RFID ke peranti pembaca RFID.
-
Sebuah transceiver pembangkit sinyal RF.
-
Sebuah peranti
pembaca yang menerima transmisi RF. Peranti ini kemudian menyampaikan data yang
diperolehnya ke sistem komputer untuk diproses.
-
Selain itu
biasanya ada perangkat lunak atau aplikasi yang dipegunakan menggunakan data
yang diperoleh.
11. Pembaca Kartu Magnetik
Kartu magnetik berbentuk sepeti kartu kredit yang
dilengkapi dengan pita magnetik. Pada pita magnetik inilah data tertentu dapat
diletakkan. Data yang ditempatkan pada pita ini dapat berupa nomor induk
pegawai, identitas bank dan nomor rekening nasabah, dan lain-lain. Dengan
menggunakan pembaca kartu magnetik (magnetic
card reader atau MCR), data pada pite tersebut dapat dibaca dan dimengerti oleh komputer. Contoh
penggunaan kartu magnetik adalah pada kartu ATM. Pada mesin ATM inilah
teradapat pembaca kartu magnetik.
12. Pembaca Kartu Cerdas
Smart card alias si kartu cerdas sebenarnya adalah sebuah
komonen komputer berukuran kecil karena dilengkapi dengan chipyang engandung prosesor, RAM dan ROM, dan bahkan sistem ooperai
dengan keamanan yang sangat tinggi. Kartu ini bias digunakan untuk menyimpan
data pasien dan riwayat kesehatannya, data nasabah dan transaksi yang pernah
dilakukannya. Di Indonesia, kartu cerdas dipakai antara lain untuk kartu telpon
prabayar dan kartu tabungan.
untuk membaca isi kartu cerdas diperlukan alat yang
disebut pembaca kartu cerdas (sart card
reader).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar